Suzuki Patenkan Motor dengan Turbo dan Sirkuit Sentul Siap Dirombak untuk Gelar MotoGP
Industri kendaraan bermotor roda dua kini memasuki tren baru yakni penggunaan mesin yang dilengkapi turbocharger, dan salah pabrikan yang telah mewujudkannya adalah Kawasaki dengan model H2. Tak ingin ketinggalan tren ini, Suzuki Motors telah mematenkan mesin berturbo kreasinya yang dari desainnya mirip dengan Recursion.
|
Motor Suzuki dengan Turbo |
Seperti diwartakan Autoevolution, Selasa (31/3/2015), tak seperti Kawasaki H2 yang menggunakan mesin berkapasitas 1.000 cc untuk dipasangi supercharger, Suzuki menggunakan mesin yang lebih kecil. Mesin itu hanya berkapasitas 588 cc yang nantinya diimbuhi twin turbo secara paralel.
Hasilnya diklaim bakal lebih dahsyat ketimbang mesin yang diusung Suzuki GSX-R600. Meski baru berwujud konsep, namun pabrikan asal Jepang itu menyebut, tenaga yang dihasilkan mesin Recursion itu menyentuh angka 100 hp dan torsi 100 Nm.
Keunggulan lain yang ditawarkan adalah, mesin ini lebih irit bahan bakar. Tentu dibanding dengan mesin sekelasnya. Selain itu semburan tenaga sudah terasa di saat putaran mesin rendah, sehingga cocok juga untuk pengendara yang berkendara di jalan kota. Dengan karakter seperti itu, Suzuki sepertinya ingin mewujudkan motor yang mengusung mesin itu bakal populer karena harga terjangkau.
Sirkuit Sentul Siap Dirombak untuk Gelar MotoGP
Ini mungkin menjadi angin segar bagi Anda pecinta MotoGP, sebab balapan motor bergengsi dunia itu akan kembali digelar di Indonesia. Sirkuit Sentul pun punya cita-cita untuk kembali membawa gelaran MotoGP ke Tanah Air.
Menurut General Manager Sirkuit International Sentul Lola Moenik, jika ditanya Sentul siap atau tidak menggelar MotoGP, jawabannya adalah siap karena Sentul memiliki kemampuan.
|
Sirkuit Sentul
|
"Sekarang ini Sentul berada di grade 3, MotoGP itu harus grade 2. Jadi kalau mau dipakai MotoGP harus diupgrade ke grade 2," ungkap Lola di sela-sela acara Press Conference ISOM 2015 di Rolling Stone Cafe, Selasa (31/3/2015).
Menurutnya, pemerintah juga harus mendukung karena untuk membenahi Sirkuit Sentul harus memiliki dana yang cukup banyak. Banyak fasilitas yang harus dirombak terutama aspal yang harus dibongkar dan diupgrade ke grade 2.
"Cita-cita Sentul dan ABM itu menghadirkan kembali MotoGP dan merombak Sentul. Kalau MotoGP itu grade 2, kita masih grade 3, kita harus updgrade ke grade 2," katanya. Menurutnya, panitia dari MotoGP juga menyambut baik niat tersebut bahkan mereka mengatakan Indonesia harus menjadi tuan rumah MotoGP di tahun-tahun berikutnya.
"Pasar roda 2 terbesar itu ada di Indonesia, makanya menurut panitia MotoGP Indonesia punya potensi untuk jadi tuan rumah. Tapi balik lagi harus ada dukungan penuh. Saya mohon doanya, mudah-mudahan cita-cita kita terwujud," lugasnya.
Tak hanya itu, jika dukungan itu mengalir deras maka nantinya panitia MotoGP akan datang ke Indonesia dan memantau perombakan aspal. "Karena mereka yang mengetahui sudah sampai di grade 2 atau belum karena MotoGP itu harus grade 2," pungkasnya.